Sunday, August 28, 2022

Tips Menjadi Nasabah Bijak Agar Tidak Terjebak Modus Penipuan Apapun

Tips Menjadi Nasabah Bijak Agar Tidak Terjebak Modus Penipuan Apapun

BRI sedang mengadakan gerakan penyuluh digital, yaitu sebuah gerakan untuk mengedukasi para nasabah bijak agar melek dalam hal literasi keuangan termasuk berbagai macam hal kejahatan yang ada di internet. Apalagi penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI itu ada banyak, sebagian besar nasabah pasti tergiur akan hal ini saat mendengar nama BRI.

Padahal dari pihak BRI sendiri tidak pernah mengadakan hal semacam itu, makanya dibuatlah gerakan penyuluh digital. Tulisan ini termasuk ke dalam bagian dari program tersebut. Bagaimana sih cara menjadi nasabah bijak yang bisa melindungi diri dari modus kejahatan siber apapun? Mari deh kita bahas tentang tips menjadi nasabah bijak agar tidak terjebak modus penipuan apapun.

Menjadi Nasabah Bijak

tips tidak terjebak modus penipuan

Pernah mendengar tidak sih modus penipuan mama minta pulsa? Kenapa coba kok banyak orang yang terkena penipuan tersebut? Bila diteliti maka jawabannya ialah karena penipu memanfaatkan sisi lemah kita, yaitu sisi emosional. Bila kita ditelepon oleh seseorang yang mengaku dan mengabari kalau salah satu keluarga baik itu anak atau pasangan kecelakaan pasti respon pertama adalah panik.

Karena panik kita sudah tidak memikirkan apapun lagi sehingga hal apa saja yang diperintahkan oleh si penipu kita kemungkinan besar akan menurutinya. Karena kita memiliki alasan untuk melakukannya dan alasan tersebut adalah orang yang kita sayangi menjadi korban. Sehingga dalam pikiran bawah sadar kita mewajarkan segala bentuk hal yang diperintahkan.

Lantas bagaimana sih supaya tidak terjebak serta tertipu tentang masalah ini? Berikut beberapa tips yang setidaknya bisa membantu saat ada yang mencoba menipu kita.

1. Jangan Panik, Tetap Tenang

ciri ciri penipuan

Ketika dapat kabar apapun itu, entah itu kecelakaan, dapat hadiah, dituduh hutang dan lain sebagainya jangan panik, tetaplah berusaha untuk tenang. Karena para penipu umumnya memanfaatkan sisi emosional kita, yaitu membuat bagaimana kita bisa menjadi merasa sedih, kaget, galau dan yang lainnya. Karena ketika kita merasa seperti itu, di saat itulah sang penipu bisa melakukan eksploitasi pada diri kita dengan melakukan teknik social enginering atau bahasa indonesianya adalah Rekayasa Sosial.

Menurut wikipedia, rekayasa sosial adalah manipulasi psikologis kepada seseorang agar orang tersebut melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Baik itu berupa data pribadi seperti KTP, Nomor ATM sampai data sensitif yang lain. Modus semacam ini membuat kita secara tidak sadar memberikan semua data tersebut secara sukerela.

Makanya banyak yang menamakan hal ini kena 'gendam' padahal mereka hanya mengarahkan kita dengan teknik psikologis agar kita mau melakukan apa yang para penipu inginkan. Makanya respon pertama ialah jangan Panik. Karena dengan panik para penipu bisa melakukan berbagai cara untuk melakukan sabotasi otak kita karena saat panik kita sudah sangat sulit untuk berpikir jernih.

Tentu saja hal ini sangat sulit dilakukan dan perlu kebiasaan. Karena repon pertama secara umum ketika dapat kabar buruk dan tidak enak ialah panik. Maka dari itu simak tips berikutnya, untuk memastikan apakah info yang kita dapat dari mereka itu benar atau tidak.

2. Selalu Skeptis dan Verifikasi Ulang

kenali jenis modus penipuan

Hal ini berlaku untuk segala jenis modus penipuan. Dengan kata lain, apapun kabar yang kita terima hal kedua setelah tidak panik adalah untuk melakukan verifikasi ulang. Kita harus skeptis yaitu tidak mudah percaya, ragu-ragu dalam hal apapun terutama saat dapat kabar dari seseorang yang tidak kita kenal. Misal bila dapat informasi tentang kecelakaan, kita tidak boleh serta merta langsung percaya karena bisa jadi itu modus penipuan.

Modus ini memanfaatkan kabar palsu agar kita simpati dan menuruti apa yang di inginkan pelaku. Tindak kejahatan satu ini dilakukan untuk membuat kita panik tanpa pikir panjang dan mau melakukan segala hal apapun. Makanya hal pertama saat dapat kabar berita ialah tidak panik. Setelah itu coba deh diverifikasi apakah info tersebut benar? 

Caranya bisa meminta bukti kepada si pemberi kabar, karena kalau memang penipuan mereka tidak bisa membuktikannya. Caranya minta bukti bagaimana? Bisa mengarahkan untuk memberi foto melalui WA atau menghubungi langsung yang bersangkutan. Karena modus ini umumnya memberi kabar kecelakaan atau tertangkap polisi.

Modus semacam ini sudah sering dilakukan dan sebagian besar para penipu selalu berpura-pura menjadi salah satu orang yang kita kenal. Bisa saja itu teman, adik, saudara, kakak dan siapapun itu. Sehingga lakukanlah konfirmasi dan verifikasi ulang kebenaran informasi yang di dapatkan.

3. 99% Pasti Penipuan Ketika Disuruh Transfer Uang

ciri modus penipuan

Apapun modusnya tujuan utama para penipu adalah mencuri uang yang dimiliki tanpa kita sadari secara penuh. Sehingga ketika ada orang yang tidak dikenal meminta untuk melakukan transfer uang, entah apapun itu kedoknya. Bisa dipastikan kalau itu adalah penipuan, sudah 99% pasti penipuan bila menyuruh kita untuk melakukan transfer uang dalam jumlah berapapun.

Apapun itu modusnya, entah itu pulsa transfer uang ke rekening bank secara langsung dan lain sebagainya. Yang jelas kita wajib curiga bila dimintai hal ini. Karena ketika kita sudah melakukan transfer uang tersebut ke si pelaku. Sangat kecil kemungkinan uang tersebut akan kembali, sehingga sebagai nasabah bijak maka kita harus berhati-hati. Modusnya memang beragam tetapi pada intinya masih tetap sama.

4. Jangan Memberikan Informasi Pribadi Yang Sensitif

pencurian informasi pribadi

Hampir semua bank termasuk BRI sampai para penyuluh digital pasti menyarankan untuk tidak memberi informasi apapun. Terutama informasi pribadi yang sensitif seperti nomer atm sampai vcc, alamat rumah, ktp dan lain sebagainya. Kalaupun ada infor pribadi yang diminta, itupun harusnya info tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk hal illegal.

Jadi kalau tiba-tiba ada kabar berita yang meminta kita untuk melampirkan info pribadi, patut dicurigai. Apalagi info tersebut berkaitan erat dengan identitas kita sendiri. Setidaknya lakukan verifikasi apakah berita yang kita dapat itu benar dan yang paling umum modus yang dilakukan dengan meminta info pribadi adalah hadiah undian ataupun modus penipuan lowongan kerja.

Ujungnya modus semacam ini meminta kita untuk melakukan transfer uang dengan dalih pajak, biaya admin dan lain sebagainya. Harusnya kalau memang kita dapat undian, maka kita tidak diharuskan untuk membayar sepeserpun. Karena umumnya untuk menerima undian semacam ini itu gratis, yang diminta hanya informasi pribadi seperti KTP, No NPWP atau mungkin foto buku rekening bank serta informasi bank kita saja.

Tidak lebih dari itu, selebihnya bila diminta untuk memberikan informasi pribadi yang banyak wajib dicurigai. Karena bisa jadi itu adalah modus penipuan. Makanya pihak BRI melakukan gerakan penyuluh digital untuk mengedukasi para nasabah bijak agar lebih mawas diri terhadap segala bentuk penipuan yang ada.

5. Laporkan Secara Online

laporkan penipuan online

Melaporkan kejahatan siber itu kemana? Kepihak yang bersangkutan, misal nih ada penipuan yang mengatasnamakan bank BRI. Silahkan lapor ke pihak BRI melalui whatsapp, telepon customer service atau lewat twitter. Supaya bisa ditindak lanjuti, karena penipuan semacam ini akan memperburuk citra BRI itu sendiri.

Selain itu sebelum lapor sertakan juga bukti kronologis dan modusnya sebagai keterangan supaya bisa di proses. Selanjutnya juga bisa melakukan laporan ke situs pemerintah langsung yaitu https://www.lapor.go.id/. Disitu kita bisa mengisi laporan tentang berbagai macam tindak kejahatan yang kita temui.

Ciri Modus Penipuan

ciri-ciri penipuan transfer

Sebenarnya karena cukup banyak modus yang ada, maka cirinya itu sangat berbeda kasus satu dengan yang lainnya. Namun, setidaknya semuanya memiliki kesamaan, berikut adalah ciri-ciri modus penipuan.

Disuruh Transfer Uang

Yap, ciri pertama dari sebuah modus penipuan adalah kita dimintai untuk melakukan transfer sejumlah uang kepada pihak tertentu. Entah itu adalam bentuk pulsa, melalui transfer bank, deposit atau investasi. 

Menawarkan Hadiah Menggiurkan

Umumnya hal ini dilakukan oleh penipu dengan modus undian berhadiah, contohnya saja: Selamat anda dapat uang 50 juta. Wow! Sebagai manusia kita pasti seneng dan kaget dong? Karena dapat uang nih, rejeki nomplok! Padahal kalau dpikir lagi, apakah memang kita pernah mengikuti undian semacam ini? Kalaupun iya, seharusnya kita tidak dimintai uang lagi.

Karena kalau dapat hadiah yaa tinggal dimintai data rekening bank saja untuk transfer hadiah tanpa ada biaya yang lain lagi. Karena kalau ada biaya lagi ujungnya pasti scam atau penipuan sehingga jangan tergiur modus tersebut berapapun hadiahnya.

Melakukan Intimidasi

Banyak sekali modus penipuan terjadi karena kita terlalu takut terhadap mereka. Para penipu biasanya melakukan intimidasi pada kita dengan beragam dalih dan alasan yang intinya membuat kita membayar atau melakukan transfer sejumlah uang.

Harusnya bila kita berada di posisi benar dan memiliki bukti kuat, kita tidak perlu takut. Selain itu cara terbaik menghadapai para penipu adalah dengan tidak menanggapinya. Karena mereka biasanya berusaha mengancam dan melakukan pemerasan.

Beragam Modus Penipuan Yang Patut Diwaspadai

Modus kejahatan siber itu ada banyak, makanya BRI menghimbau para nasabah bijak untuk terus berhati-hati dalam melakukan transaksi. Nasabah bijak bisa memilah dan memilih mana yang termasuk modus dan mana yang tidak dan berikut adalah sebagian modus yang patut di waspadai.

Modus Lowongan Kerja

modus penipuan lowongan kerja

Modus ini biasa di alamin oleh para pencari kerja dan modusnya adalah kita para pencari kerja disuruh melakukan DP, transfer uang sebagai bentuk biaya baju, medical check up atau apapun itu. Karena dalih mereka sangat beragam, sehingga kalau ada interview yang mewajibkan untuk DP dalam jumlah besar harap hati-hati karena ini bisa saja modus penipuan baru.

Karena sudah banyak orang yang menjadi korban semacam ini. Umumnya perusahaan tidak mewajibkan untuk melakukan bayar secara langsung bila masih belum bekerja. Pembayaran biasa dilakukan saat memang sudah diterima kerja dan ada yang pembayaran dilakukan dengan cara potong gaji.

Hal lain yang perlu diwaspadai dari modus ini adalah modus pencurian data yaitu kita diharuskan untuk foto ktp, kk dan foto selfie. Padahal informasi KK itu tidaklah wajib serta penting dan tidak ada kaitannya dalam pekerjaan saat melamar. Kalaupun diminta itu seharusnya saat sudah resmi diterima bekerja disana.

Sebagai salah satu penyuluh digital sangat disarankan untuk hati-hati pada modus ini. Karena banyak sekali korban yang kena. Ketika ada interview dan ada embel-embel biaya ini atau itu, patut diwaspadai karena kemungkinan besar penipuan.

SMS (Whatsapp) Undian Berhadiah

sms penipuan bri

Modus paling umum dilakukan adalah SMS Undian Berhadiah yang mengatakan kalau kita dalah para pemenang yang dapat hadiah berupa mobil atau uang tunai dengan mengatasnamakan salah satu instansi pemerintah atau perusahaan besar yang lainnya. Ini adalah modus yang sangat umum terjadi dan biasanya mengarahkan kita ke sebuah situs gratisan yang bisa dibuat oleh semua orang.

Sebagai contoh modus yang mengatasnamakan BRI, padahal BRI sendiri sudah memberikan peringatan untuk waspada akan modus semacam ini sampai membuat program penyuluh digital untuk para nasabah bijak.

Selain itu ada modus paling terbaru yang mengatasnamakan BRI melalui Whatsapp.

modus penipuan bri

Bila hal ini pernah terjadi kepada kamu, cara termudah untuk mengenalinya adalah dengan melihat nomornya secara langsung. Apakah itu benar nomor BRI? Lalu apakah ada tanda centang? Karena seharusnya kalau akun resmi pasti ada tanda centang di akun tersebut. Selain itu untuk selalu memastikan agar jangan mengklik link apapun yang diberikan si penipu.

Sebenarnya saat mengklik link tersebut tidak ada masalah, asal kita tidak memasukkan data atau info apapun seperti data pribadi kamu yaitu UserName, Password, PIN, CCV, Tanggal lahir, Nama Ibu Kandung. Ini adalah informasi rahasia yang tidak boleh tersebar. Jadi buat kamu yang sudah terlanjur mengklik alamat link penipuan jangan khawatir selama kamu tidak memberikan data apapun masih tetap aman kok.

Butuh Uang

Modus ini sudah pasti banyak para nasabah bijak yang tahu tetapi masih saja ada yang terjebak. Yaitu ada seseorang yang mengabari kita kalau ada keluarga yang meninggal, tertangkap polisi dan lain sebagainya. Umumnya modus ini meminta pulsa atau melakukan sejumlah trasnfer uang. Ciri pertama modus ini adalah kita dimina untuk mengirim pulsa atau uang.

Selama dimintai hal ini sudah pasti itu penipuan, kalaupun benar ada kabar tersebut seharusnya kita tidak diharuskan untuk mengirim sejumlah uang apapun baik itu dalam bentuk pulsa. Jadi harap hati-hati dengan modus ini karena masih banyak nasabah bri yang terjebak.

Surat Berharga atau Cek Giro Di Jalanan

penipuan surat berharga

Niat baik malah berujung tertipu, mungkin itulah kata yang tepat untuk modus kejahatan yang satu ini. Yaitu ada sebuah surat berharga yang berserakan di jalanan, surat ini terdapat nomor yang bisa dihubungin. Lalu kalau kita menghubungi nomor ini maka nanti kita akan dituduh mencuri dan dituntut oleh si penipu.

Kalau tidak ingin kasus diperpanjang kita diharuskan untuk bayar atau transfer uang. Sudah bisa dilihat kan? Kalau sebagian besar modus penipuan itu mengharuskan kita untuk transfer sejumlah uang. Kalau memang kita memiliki niat baik ingin menolong silahkan serahkan dokumen semacam ini ke pihak yang berwajib supaya bisa diselesaikan.

Pemalsuan Bukti Transfer

modus kejahatan pemalsuan bukti transfer

Modus penipuan lain yang wajib diwaspadai para nasabah bijak bri adalah modus pemalsuan bukti transfer. Yaitu penipu mengirim foto bukti transfer dan mengaku kalau dia sudah melakukan transfer sejumlah uang. Padahal uang tersebut tidak ditransfer dan belum masuk ke rekening sama sekali, lalu kita dituduh penipu dan disuruh mengembalikan uangnya.

Modus ini biasa terjadi di dunia online shop, yaitu pembeli yang pura-pura sudah melakukan transfer tetapi nyatanya belum. Lalu kita sebagai penjual dituduh sebagai penipu dan diteror oleh mereka. Untuk mengatasinya sih yaa dengan melakukan blokir pada nomor mereka serta tidak menanggapinya. Selama uang yang dimaksud memang belum masuk ke rekening.

Itulah dia beberapa tips menjadi nasabah bijak agar tidak tertipu serta terjebak dalam modus kejahatan apapun. Serta beragam jenis modus yang sudah disebutkan, semoga tulisan yang merupakan menjadi bagian program penyuluh digital BRI ini bisa membuat kita menjadi lebih waspada dan bisa mengedukasi untuk selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi.